Pratikno Menjelaskan Pembangunan Pabrik Methanol di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Posted on

Pembangunan dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Terutama bagi mereka yang berada disekitar pabrik eksploitasi yang menjadi kesepakatan negara.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan akan ada pembangunan pabrik methanol di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Tujuan dari Investasi besar tersebut untuk mendukung pembangunan Kawasan Cepu Raya.

“Iya, rencananya akan ada investasi (pabrik methanol) ke arah situ,’ ucap Pratikno kepada wartawan.

Ketika di rumah kampung halamannya Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Menurut Pratikno, untuk membangun ibukota kawasan dan pembangunan ekonomi Cepu Raya yang dibutuhkan bukan sekadar investasi berbasis kapital intensif dan teknologi intensif, padat modal dan teknologi.

Tapi juga investasi padat karya yang membutuhkan produk-produk masyarakat lokal dan sekitar.

“Itu yang terpenting,” tegas mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang selama dua periode dipercaya sebagai Menteri Presiden Jokowi ini.

Pratikno menambahkan, sejumlah infrastruktur terus disiapkan untuk mendukung pembangunan kawasan Cepu Raya dan investasi yang akan masuk ke wilayah tersebut.

Di antaranya melanjutkan pembangunan jalan dengan menggunakan program infrastruktur melalui Intruksi Presiden (Inpres) di wilayah Blora yang menghunungkan Ngawi, kereta cepat, jalan tol, bandara, dan pendukung lainya.

“Kawasan Cepu Raya ini mencakup Blora, Bojonegoro, Ngawi dan Tuban,” tegasnya.

Perihal Pembangunan pabrik methanol di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dibenarkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Bahlil menyampaikan, pembangunan pabrik methanol di wilayah Cepu akan dilaksanakan oleh Air Producs, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat.

Total investasi yang dikucurkan di Indonesia mencapai USD 15 miliar atau setara Rp219 triliun.

Dari jumlah itu, sebanyak 7 miliar USD atau setara Rp102,4 triliun telah digelontorkan untuk proyek DME methanol di Balongan.

“Dan mau membangun juga metanol di Cepu, sisanya kita akan bikin hidrogen yang akan dibangun di Indonesia.

Dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara,” ucap Bahlil saat menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *