Kemiskinan dan kebodohan harus segera dihapuskan dari Indonesia agar generasi bangsa bisa memiliki daya saing.
Karena pada era tekonologi yang semakin canggih, informasi beredar sangat cepat dan harus disikapi dengan dewasa.
Untuk mengatasi kemiskinan maka semua pihak harus bertanggung jawab dengan mengambil peran mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, upaya menurunkan angka kemiskinan di Tanah Air masih menjadi tantangan.
Menurutnya masih ada sejumlah daerah di Indonesia yang angka kemiskinannya masih tinggi, bahkan di atas 20 persen.
“Kita akui kalau melihat tingkat kemiskinan, beberapa daerah tingkat kemiskinannya masih di atas tingkat kemiskinan nasional.
Bahkan Sulawesi yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, tingkat kemiskinannya doubel digit sekitar 10 persen di tahun 2023,”
Pernyataan itu disampaikan Menkeu dalam Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Selasa (11/6/2024).
Daerah lainnya yang angka persentase kemiskinannya masih dua digit di tahun 2023 adalah Nusa Tenggara sebesar 16 persen.
Selanjutnya Maluku, dengan tingkat kemiskinan sebesar 12 persen, bahkan Papua yang mencapai masih 24 persen.
Sementara daerah lainnya seperti Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan angka kemiskinannya sudah menurun.
Penurunannya sudah kembali ke masa pra-pandemi antara 8-9 persen, Bali angka kemiskinannya terendah sebesar 4,25 persen.
“Tingkat kemiskinan mayoritas provinsi telah berada di bawah level pra-pandemi.
Program Perlindungan Sosial akan terus dilaksanakan ke seluruh wilayah untuk mengentaskan kemiskinan,” ucap Menkeu.
Menkeu lebih lanjut mengatakan, penurunan tingkat kemiskinan secara nasional, tidak lepas dari kemampuan Indonesia menjaga pertumbuhan ekonominya.
Hingga triwulan I-2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga di level lima persen secara tahunan.
Sebelum masa pandemi tingkat kemiskinan di Indonesia sekitar 9,14 persen. Tapi di saat pandemi melonjak tajam hingga lebih dari 10 persen.
Pascapandemi tingkat kemiskinan kembali menurun menjadi sekitar 9,4 persen per Maret 2023.
Sementara pemerintah menargetkan penurunan tingkat kemiskinan di rentang 6,5 hingga 7,5 persen di tahun 2024.
lembaga pendidikan harus memaksimalkan upaya agar generasi bangsa bisa cerdas, mengingat anggaran pendidikan sangat tinggi.