PDIP Percaya Diri Akan Mengusung Kader Sendiri di Pilkada Jepara 2024, Berikut Peta Politiknya

Posted on

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sedang memantau semua prestasi yang dimiliki kadernya.

Selain akan digunakan sebagai simpul partai, mereka akan diadu dalam kontestasi pemilhan kepala daerah serentak.

Bakal calon bupati (Cabup) Jepara, Dian Kristiandi mendapatkan hasil dukungan terbanyak.

Yakni dalam survei terhadap semua cabup yang mendaftar lewat PDI Perjuangan untuk bertarung di Pilkada 2024.

“Peserta penjaringan bakal calon bupati Jepara lewat PDIP ada tiga peserta, yakni dirinya, Witiarso Utomo, dan Nuruddin Amin,” kata Dian Kristiandi di Jepara, Senin.

Ia mengungkapkan dukungan untuk dirinya sebesar 30,2 persen, Witiarso Utomo 27,9 persen, dan Nuruddin Amin 24,6 persen.

Hasil survei tersebut, kata dia, menggandeng lembaga survei Pandawa Research yang dilakukan pada pertengahan bulan Juni 2024.

“Hasil survei itu dipaparkan kepada seluruh bakal calon yang mengikuti penjaringan lewat PDIP,” ujarnya.

Survei juga dilakukan dengan bakal calon lainnya, yakni Dian Kristiandi melawan Witiarso Utomo dan Masykuri.

Hasilnya Dian Kristiandi memperoleh 35,8 persen, sedangkan Witiarso Utomo dan Masykuri masing-masing mendapat 31,8 persen dan 10,8 persen.

Demikian halnya disandingkan dengan Arizal Wahyu Hidayat, maka hasilnya Dian Kristiandi mendapat 36,9 persen.

Kemudian Witiarso Utomo dan Arizal Wahyu Hidayat, masing-masing mendapat 33,9 persen dan 6,3 persen.

Seperti diketahui, Dian Kristiandi merupakan Bupati Jepara periode 2019-2022.

Sedangkan Witiarso Utomo merupakan pengusaha. Kemudian Nuruddin Amin ketua DPC PKB, Masykuri Ketua DPC PPP, dan
Arizal Wahyu Hidayat merupakan Ketua DPC Gerindra.

Dari sejumlah bakal calon tersebut, Witiarso Utomo mulai bergerak untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Diantaranya lewat kegiatan bantuan sosial dengan memberikan bantuan 1 ton beras.

Adapun sasarannya merupakan 200 warga miskin yang tersebar di Desa Bringin, Desa Bantrung, Desa Mindahan Kidul, dan
Desa Pekalongan. Sehingga masing-masing warga menerima 5 kilogram beras.

Muhammad Rafly Attaqqi Umar, ketua koordinator volunteers Witiarso mengungkapkan.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu warga yang kurang mampu agar dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka.

“Kami berharap dengan adanya bantuan ini, beban warga bisa sedikit berkurang.

Kami juga berkomitmen terus membantu masyarakat melalui berbagai program sosial,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *