Untuk menghadapi pertarungan Pilkada 2024 semua partai politik mulai menyusun kekuatan.
Hal ini harus dilakukan untuk menyeleksi semua calon yang akan dicalonkan sebagai kepala daerah.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan mengumumkan figur yang akan diusung.
Untuk menantang pasangan calon petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Khofifah-Emil).
Pada pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur pada akhir Juli ini.
“Tunggu akhir Juli ya,” ucap Sekretaris DPW PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno saat acara Bincang Politik Pilgub Jatim 2024.
Acara itu bertemakan “Mencari Penantang Khofifah – Emil” yang digelar Kelompok Kerja Wartawan Grahadi (Pokja Grahadi) di Surabaya, Rabu.
Untari menegaskan kalau PDIP tidak kurang kader untuk bisa maju di Pilkada Jatim 2024.
Ia pun menyebut nama menteri dari PDIP seperti halnya Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
“Di PDIP itu tidak kurang figur. Saya ada banyak pertanyaan kok tidak Bu Risma? Memang dari 2018 surveinya tinggi.
Tapi waktu itu beliau masih ingin meneruskan di Wali Kota Surabaya,” ujarnya.
Saat ini nama Risma kembali muncul jelang Pilkada Jatim 2024.
Bahkan namanya dikaitkan dengan mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuqi Mustamar.
Selain nama-nama menteri dari PDIP yang memiliki potensi untuk maju Pilkada Jatim 2024.
Untari juga menyebut nama anggota DPR RI seperti Krisdayanti dan Ahmad Basarah.
“Di DPR kita PDIP ada Mbak Krisdayanti, atau juga ada Pak Basarah,” katanya.
Terlepas dari itu semua, Untari menyampaikan kalau PDIP Jatim menunggu arahan langsung dari DPP PDIP.
Yang merujuk pada hak prerogatif yang akan diambil oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kongres PDIP ada tertuang AD/ART ketum memiliki hak prerogatif.
Jawa Timur ini provinsi strategis. Dalam sisi ekonomi, pemegang 14 persen ekonomi, kedua setelah DKI.
Penduduknya kedua setelah Jawa Barat. Pemilihnya 31 juta orang. Hal strategis ini perlu kajian, telaah, sounding.
Serta mendengarkan suara masyarakat, kalau harus diputuskan, kita tidak ingin salah pilih,” katanya.
Acara bincang politik tersebut juga dihadiri perwakilan dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN yang tergabung dalam koalisi pengusung Khofifah-Emil.