Bagus Adhi Mahendra Putra Mendorong Mahasiswa Memerangi Politik Uang

Posted on

Perjalanan politik yang serba transaksional harus dihadapi sejak dini agar indonesia tidak menuju liberalisme.

Karena jika uang dijadikan sebagai senjata politik maka potensi generasi muda akan punah dan kalah dengan para pemodal.

Anggota Komisi II DPR RI Bagus Adhi Mahendra Putra, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk aktif mengawal persiapan dan pelaksanaan Pilkada serentak 2024.

Ia menekankan pentingnya mewariskan demokrasi yang sehat dan bebas dari praktik politik uang alias money politics kepada generasi muda.

“Mahasiswa adalah embrio pembangunan bangsa ke depan. Saatnya kita rasakan di Pemilu serentak ini, kita dapat berbagi hal-hal yang tidak patut, salah satunya adalah money politics.

Hal ini tidak boleh diikuti di Pilkada Sulawesi Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ungkap Bagus Adhi Mahendra Putra.

Hal itu disampaikan usai pertemuan dalam Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi II DPR RI di Ruang Rapat Gubernur Sulawesi Selatan, Palu, Selasa (4/6/2024).

Menurut Bagus Adhi, esensi demokrasi bukan hanya tentang menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah,

Tetapi bagaimana melahirkan pemimpin yang bersih, tanpa melanggar aturan dan tanpa melakukan politik uang.

Ia berharap mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam mengawal proses demokrasi yang sesungguhnya.

“Demokrasi bukan hanya menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi bagaimana kita dapat melahirkan pemimpin yang bersih tanpa melanggar aturan dan tanpa melakukan politik uang.

Kita harus memberikan tontonan demokrasi yang sesungguhnya, yang merupakan jati diri bangsa Indonesia, Demokrasi Pancasila,” tegasnya.

Bagus Adhi juga mengingatkan bahwa mahasiswa, yang ditempa dengan dedikasi nasionalisme di bangku kuliah,

Harus menjaga idealisme mereka dan tidak terjebak dalam pragmatisme dan transaksionalisme yang merusak demokrasi.

“Kita harus menjaga agar adik-adik kita yang digembleng di bangku kuliah tentang dedikasi nasionalisme.

Tidak dihadapkan dengan pragmatisme dan transaksionalisme saat terjun ke masyarakat. Ini harus kita jaga bersama untuk kelangsungan demokrasi kita,” tambahnya.

Bagus Adhi menekankan pentingnya mahasiswa memahami dan mengawal proses demokrasi dengan baik.

Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menjaga dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi yang bersih dan berintegritas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *