Pemilihan kepala daerah serentak harus dilaksanakan dengan maksimal agar tidak terjadi perselihanan antar pendukung.
Oleh sebab itu semua aspek harus disiapkan jauh jauh hari sehingga tidak kebingungan saat waktu pemilihan tiba.
Tim Komisi II DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) ke Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka mengawal persiapan dan kesiapan penyelenggaraan Pilkada serentak di November 2024 mendatang.
Hal itu guna memastikan tahapan penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar, berkualitas, transparan, adil, aman, serta hak-hak peserta pilkada dan hak – hak masyarakat terjamin dengan baik.
Dalam Kunjungan daerah yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang tersebut,
Pihaknya menilai Pilkada merupakan salah satu mekanisme demokrasi yang penting dalam menentukan pemimpin di tingkat daerah.
Penyelenggaraan Pilkada serentak tentu diharapkan menjadi momentum penting dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi menuju masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.
“Komisi II DPR RI memahami betapa kompleksnya tugas yang diemban oleh penyelenggara pilkada serentak,
Terlebih pengalaman pahit yang kita alami pada pemilu serentak 2024 yang sarat dengan politik uang,
Keterlibatan Aparat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik, serta berbagai bentuk pelanggaran lainnya,” ujar Junimart
Dalam sambutan saat memimpin pertemuan Kunsfik ke Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (4/6/2024).
Karena itu, belajar dari pengalaman Pemilu 2024, Junimart menegaskan kejadian tersebut harus menjadi cambuk keras bagi demokrasi dan sekaligus menjadi tantangan bagi KPU dan Bawaslu .
Agar mampu bekerja secara profesional dalam mempersiapkan penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2024.
“Komisi II DPR RI mengajak seluruh stakeholder, mari kita jadikan pilkada ini sebagai momentum untuk memperkuat demokrasi dan membangun bangsa yang lebih baik, dan kini saatnya kita bergerak bersama dalam arah yang benar,” tegasnya.
Hadir pula Anggota Komisi II DPR RI lainnya dalam Kunsfik ini yaitu Aus Hidayat Nur (F-PKS); Komarudin Watubun, Endro Suswantoro Yahman, dan Cornelis (F-PDIP); Arsyadjuliandi Rachman (F-P Golkar); Aminurokhman dan Ujang Iskandar (F-P NasDem); Guspardi Gaus (F-PAN); dan Qumi Husnuniyati (F-PKB). (rdn)