Banyak langkah strategis dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan ekonomi negara di masa depan.
Salah satunya dengan bergabung organisasi bisnis eropa dengan memainkan peranan penting didalamnya.
Saat ini Indonesia telah beralih status menjadi negara aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Dengan ini Indonesia dilaporkan bisa terus memperluas cakupan perdagangannya ditambah dengan investasi yang akan datang.
“Nanti ada tim nasional yang sudah ditetapkan akan bersama-sama mengerjakan semua tahapan.
Tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dengan semua pemangku kepentingan pelaku bisnis,”
Hal itu diucapkan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko bidang Perekonomi, Edi Prio Pambudi
di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya, kompetisi yang akan terjadi ke depan tidak berkaitan dengan tarif lagi tetapi standar yang dimiliki suatu negara.
Untuk itu pihaknya akan mengharmonisasikan antara kebijakan, legislasi, yang ada di Indonesia dengan standar yang ada di OECD.
“Kita ingin supaya standar semua yang ada di itu bisa menyesuaikan dengan negara maju.
Walaupun tarifnya sama-sama nol kalau standarnya beda kita tidak akan bisa masuk pasar negara lain,” ujar Edi.
Ia menyebut, bahwa menjadi bagian OECD sama seperti bagaimana mendapatkan sertifikasi yang lebih baik.
Lalu mendapatkan standar supaya bisa mengakses negara-negara anggota OECD sebagai rekan bisnis.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi anggota OECD di 2027.
Keuntungan yang didapat, katanya, dapat meningkatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dengan masuknya investasi.
“Kita memiliki target tiga tahun (menjadi anggota OECD). Dengan menjadi anggota OECD, ditargetkan ada peningkatan PDB sekitar 1%,” ucap Airlangga.