Pergantian pengurus partai diharapkan bisa membawa nuansa baru dalam perpolitikan nasional.
Karena gerak partai politik termasuk keputusan dimusyawarahkan secara strategis oleh pengurus.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melantik Ganjar Pranowo sebagai Ketua DPP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Kemudian Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Ketua DPP Bidang Perekonomian.
Pelantikan itu berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Deddy Sitorus juga dilantik sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif.
Selanjutnya, Ronny Talapessy sebagai Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional.
Sedangkan Adian Napitupulu sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Bidang Komunikasi.
Mereka dipanggil ke atas panggung untuk diambil sumpah jabatannya oleh Megawati.
“Saudara-saudara sekalian, mereka yang telah dipanggil tadi itu dengan hak prerogatif saya itu akan saya lantik dengan membacakan janji jabatan,” kata Megawati.
Presiden kelima RI ini kemudian mendiktekan sumpah jabatan dan diikuti pengurus yang lain.
“Bahwa saya setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tahun 2019.
Bahwa saya akan menjunjung tinggi kehormatan, martabat, dan disiplin partai, serta akan senantiasa mengutamakan keutuhan partai, keberhasilan program perjuangan partai daripada kepentingan pribadi,” ucap Megawati diikuti oleh mereka yang dilantik.
“Bahwa saya akan memegang rahasia partai yang menurut sifatnya harus saya rahasiakan.
Bahwa saya akan berusaha menyelesaikan segala permasalahan partai dengan asas kekeluargaan.
Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, adil, rajin, dan bersemangat untuk kepentingan partai, negara, dan bangsa.”
Pelantikan ini bersamaan dengan perpanjangan kepengurusan DPP PDI Perjuangan hingga 2025.
Mereka yang ditambahkan masa jabatannya ialah pengurus lama, antara lain, anak Megawati Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Ikut juga Hasto Kristiyanto, Olly Dondokambey, Bambang Wuryanto, dan Said Abdullah.